Home » , » Dengan Tipuan, 10 Militan Taliban Kabur dari Penjara Sarposa Yang Berpenjagaan Ketat

Dengan Tipuan, 10 Militan Taliban Kabur dari Penjara Sarposa Yang Berpenjagaan Ketat

Taliban yang digulingkan pada 2001 oleh pasukan AS, selama 12 tahun terakhir terus memerangi pemerintah Kabul yang disokong negara-negara Barat. | AFP


KABUL - Untuk keempat kalinya dalam satu dekade, kaum militan Taliban melarikan diri dari penjara Sarposa yang dijaga ketat di Kandahar.

Jumlah tahanan yang kabur dari penjara dalam pelarian minggu lalu itu lebih kecil dibanding episode-episode sebelumnya, di mana ratusan tahanan kabur. Namun peristiwa kali ini sangat memalukan. Dalam pelarian kali ini, seseorang telah mengubah dokumen resmi, sehingga membiarkan setidaknya 10 tahanan melenggang bebas keluar gerbang depan penjara di siang bolong, sama sekali tak terhalang, kata sejumlah pejabat Afganistan, Minggu (2/3/2014).

Para tahanan yang kabur itu diyakini termasuk para pemberontak yang paling menonjol yang ditahan di Sarposa atas tuduhan terorisme, yaitu para pengikut komandan Taliban yang sangat terkenal, Mullah Mohammad Dad Munib, yang mengkhususkan diri dalam merancang pembunuhan dan pemboman bunuh diri.

"Ini memalukan," kata Hajji Agha Lalai, anggota dewan provinsi Kandahar, yang seperti banyak pejabat lain mengatakan, jelas bahwa pelarian itu mendapat bantuan dari pihak dalam penjara.

Kasus kaburnya para tahanan pada Selasa lalu itu baru dikonfirmasi para pejabat Afganistan hari Minggu, tetapi Taliban dengan cepat memuji keberhasilan mereka. "Melalui taktik cerdik yang berhasil kami telah membebaskan 23 orang mujahidin pemberani kami dari penjara Kandahar," kata Qari Yousuf Ahmadi, juru bicara Taliban di Afghanistan selatan.

Para pejabat pemerintah Afganistan mengatakan, hanya 10 tahanan yang telah melarikan diri. Menurut Kepala Staf di Kantor Gubernur Kandahar, Perwaiz Najeeb, sebuah surat resmi dalam bahasa Pashto yang dikirim dari Direktorat Keamanan Nasional, badan intelijen Afganistan, aslinya mencantumkan daftar 18 tahanan yang dijadwalkan untuk dibebaskan. Namun surat itu telah diubah dengan mencantumkan 28 tahanan, dan nama-nama 10 militan Taliban ditambahkan, katanya.

Zia Durani, juru bicara kepala polisi provinsi, membenarkan laporan itu. "Dalam bahasa Pashto sangat mudah mengkonversi 1 menjadi 2 dan membuatnya menjadi 28 bukan 18," katanya. "Kami mencoba untuk mencari tahu siapa yang terlibat dalam penipuan itu."

Lalai mengatakan, 11 petugas penjara telah pergi bersama tahanan Taliban yang dibebaskan dan belum terlihat sejak saat itu. "Hal ini menunjukkan bahwa ada kesepakatan yang dibuat untuk membebaskan mereka dan ini merupakan perkembangan yang memalukan bagi semua pasukan keamanan di dalam dan di luar penjara," kata dia.

Para donor internasional sudah dua kali mengucurkan dana untuk membangun kembali penjara Sarposa demi meningkatkan standar keamanan menyusul kasus pelarian sebelumnya. Saat ini penjara itu menampung 2.600 tahanan, dimana sekitar 1.500 orang merupakan pemberontak.

Tahun 2008, militan Taliban menyerang penjara itu. Seorang pembom bunuh diri mengendarai truk penuh bahan peledak ke gerbang penjara. Begitu truk meledak, 30 militan menyerbu masuk. Serangan itu juga menewaskan 15 penjaga dan membebaskan 1.200 tahanan dalam salah satu peristiwa pelarian dari penjara terbesar dalam sejarah modern.

Para petugas dari Kanada membangun kembali penjara itu setelah serangan tahun 2008 tersebut. Mereka membuat dinding dan gerbangnya tak dapat ditembus. Kemudian pada 2011, para pemberontak membuat terowongan di bawah dinding baru itu yang memungkinkan setidaknya 476 tahanan melarikan diri.

Setelah itu, militer AS membantu untuk membangun kembali penjara tersebut. Kasus tahanan kabur tidak terjadi lagi sampai pelarian lewat tipuan yang cerdik pada Selasa lalu itu.


sumber: KOMPAS.COM

0 comments:

Posting Komentar